[KISAH NYATA]
Ditinggal Menikah Karena Belum Mapan
Oleh: @bang_syaiha
Bang
Syaiha – Saat membaca sebuah tulisan di salah satu situs, kemarin, saya
menemukan komentar yang menggelitik. Ada yang curcol karena baru saja
ditinggal nikah pacarnya yang sudah menjalin hubungan sejak SMP. Gila,
bukan? Pacaran sejak SMP dan ditinggal nikah, itu berapa lama
pacarannya?
Hitung saja sederhana, jika memang benar demikian,
maka setidaknya mereka sudah pacaran selama enam tahun. SMP tiga tahun,
SMA juga demikian. Saya cuma tidak bisa –juga malas, membayangkan,
pacaran selama itu sudah apa saja yang dilakukan?
Kalian pikir
hanya duduk dan jalan berdua saja tanpa melakukan apa-apa? rasa-rasanya
kok nggak mungkin. Apalagi di jaman yang udah nggak karuan seperti
sekarang. Barangkali mereka sudah saling bergenggam tangan mesra,
berpeluk penuh hasrat, atau apalah. Ngeri!
Oke, kembali ke
komentar yang menggelitik tadi. Bunyinya begini: “Kemarin-kemarin, ane
ditinggal nikah sama pacar yang sejak SMP pacaran. Ane ditinggal karena
ane nggak mapan. Mudah-mudahan dia nanti cerai dan nikah jadi istri
ane.”
Lihat, lucu, kan? Yang menulis itu adalah seorang lelaki.
Dan tentu saja dia bukan lelaki macho. Nggak gentle. Masa mendoakan
seseorang bercerai? Itu kan benar-benar bukan sikap seorang kesatria.
Kalah ya kalah saja. Doakan yang terbaik seharusnya.
Tapi selucu
apapun komentar itu, saya ingin membahasnya pelan-pelan di tulisan ini.
tentang beberapa hal yang seharusnya menjadi perhatian kita semua.
Pertama,
pacaran itu adalah hubungan yang rapuh. Mudah saja bagi pelakunya untuk
saling meninggalkan. Ada yang lebih cantik, lebih tampan dan mapan,
juga lebih bisa diandalkan, ya tinggalkan saja pacar yang sekarang.
Mudah sekali. Pacaran itu bukan hubungan berbasis tanggung jawab, tapi
hanya hubungan suka sama suka.
Dan ketika sudah tidak suka, ya
suka-suka dia dong jika memilih untuk meninggalkan. Jadi, kalau pacaran
dan putus, nggak usah lebay deh, biasa saja.
Pacaran sudah
panggil papi mami, apalagi abi dan ummi. Eh, pas putus sakit hati dan
malah mau bunuh diri. Kasian banget hidup kalian!
Kedua, penting
sekali bagi seorang lelaki untuk segera bisa berpenghasilan. Itu memang
salah satu pertimbangan perempuan untuk melanjutkan hubungan dengan
kalian atau tidak. Menikah atau berhenti saja disini. Berpenghasilan itu
bukan tentang banyak atau tidak, tapi tentang kecukupan.
“Saya sudah berpenghasilan sih, Bang, tapi masih sedikit. Bagaimana dong?”
Sedikit
tak mengapa, yang penting punya rencana ke depan, apa dan bagaimana
nantinya. Tahu apa yang akan dilaksanakan dan bisa mendatangkan uang.
Saya
misalnya, ketika sedang ta’aruf dengan istri saya, hal ini saya
jabarkan baik-baik: “Penghasilan saya sekarang tak sampai satu juta.
Tapi setelah menikah, ada beberapa yang akan saya kerjakan. Diantaranya,
menjalankan bisnis online –Alhamdulillah, ketika menuliskan kisah ini,
sudah ada pemasukan pasif dari salah satu blog saya–, menulis buku dan
mengisi pelatihan, mengelola perkebunan, dan mengajar.”
Jadi,
walau ketika menikah saya belum punya penghasilan banyak, istri dan
keluarganya bisa menerawang. Bisa menerka-nerka sekaligus membantu doa.
Hidup itu harus direncanakan. Nggak boleh asal-asalan. Termasuk
memikirkan akan meraup penghasilan darimana saja.
Nah, buat
kalian-kalian yang belum menikah dan berencana akan menikah, maka segera
pikirkan apa yang bisa dilakukan dan mendatangkan uang.
Ketiga,
ini pesan buat yang masih berpacaran. Satu: putuskan segera. Lebih baik
gunakan pikiran dan tenaga untuk cepat-cepat berkarya dan hidup mandiri.
Dua: setelah putus, nggak usah lebay. Kayak cuma dia satu-satunya
manusia aja. Masih banyak yang lain dan pasti juga bejibun yang lebih
baik.
Tentang mengapa saya menganjurkan untuk putuskan pacar
kalian segera –terutama yang masih muda, masih sekolah atau kuliah? Ini
karena dua alasan, yaitu, kalian masih akan lama menikahnya. Tidak dalam
waktu dekat. Maka daripada sibuk mikirin ini dan itu, bukankah lebih
baik belajar yang tekun dan rajin ke sekolah? Raih prestasi yang
membanggakan dan buat orangtua bangga.
Dan lagi, kalau kalian
tetap pacaran, waktu kalian akan habis ngurusin tetek-bengeknya
hubungan. Nggak punya waktu lagi buat memikirkan kegiatan lain yang
lebih produktif dan bisa mendatangkan uang.
Demikian
____________________
Silakan disebarkan
No comments:
Post a Comment