BUKAN 6666
TAPI 6236
Apa maksud judul ini?
Ini
berkenaan dengan informasi tentang jumlah ayat Al-Qurãn, yang sering didengar,
dibaca, dan diajarkan.Entah sejak kapan dan siapa yang memulainya pertama kali.
Entah dari narasumber siapa, atau kitab rujukan apa yang menjadi pangkal pengambilannya. Yang pasti informasi ini telah
beredar, melanglang Indonesia, bahkan mungkin dunia, hingga sekarang. Bila ditanyakan pada pelajar
Islam Indonesia tentang jumlah ayat dalam musshaf Al-Qurãn,
bisa dipastikan mereka akan menyebut angka tersebut: 6666.
bisa dipastikan mereka akan menyebut angka tersebut: 6666.
Di
antara yang menyebut, menulis, atau mengajarkan angka tersebut, kadang ada yang
menambahkan keterangan yang menegaskan bahwa angka tersebut merupakan salah
satu ciri keistimewaan Al-Qurãn, padahal informasi itu tidak benar! Angka
tersebut tidak mewakili kebenaran jumlah ayat di dalam musshaf Al-Qurãn!
Tapi
mengapa hal itu bisa terjadi?
Al-Qurãn
Tak Akan Berubah
Bila
kita perhatikan jumlah ayat dalam setiap surat di dalam musshaf Al-Qurãn dari
dulu sampai sekarang tidak mengalami perubahan, dan tidak akan pernah berubah,
dan ini sesuai dengan janji Allah dalam ayat yang sering dikutip, yaitu: Innã
nahnu nazzalnãdz-dzikrã wa innã lahu la-hãfizhũna (Sesungguhnya Kami –
Allah – telah menurunkan Adz-Dzikrã - Al-Qurãn – dan sungguh Kami pasti menjadi
penjaganya – dari perubahan, kerusakan, dan kemusnahan).
Seperti
halnya surat Al-Fãtihah yang hanya mengandung 7 ayat, Al-Baqarah 286 ayat, dan
seterusnya, semua surat-surat lain dengan jumlah ayat-ayatnya akan tetap
terjaga dalam keadaan aslinya. Secara konkret, Allah menjaga keaslian
(orisinalitas) Al-Qurãn dengan cara-cara konkret yang bisa kita saksikan dengan
mata kepala dan telinga sendiri.Sejak semula diturunkan (diajarkan), Al-Qurãn
sudah dihafal dan dicatat banyak orang.Penghafalan terus dilakukan dengan cara sima’an
(murid memperdengarkan hafalan di depan guru).Penulisan dilakukan dari generasi
ke generasi, dan verifikasinya dilakukan dengan tashhĩh (تصحيح) oleh pakar secara perorangan maupun lembaga.Departemen
(Kementrian) Agama Indonesia sendiri bahkan mempunyai Lajnah Pentashhĩh
Mushhaf Al-Qurãn(Panitia verifikasi penulisan naskah Al-Qurãn), yang
menjamin agar semua penulisan ulang naskah Al-Qurãn tetap terjaga kebenarannya.
Dengan demikian, seandainya ada perubahan satu huruf
saja, atau ada penambahan dan pengurangan dalam penulisan Al-Qurãn, pasti ketahuan.
Kembali ke soal jumlah ayat di atas, penghitungan
jumlah ayat tersebut pada dasarnya adalah pemeriksaan atas data wahyu yang
diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW. Bila dihitung secara cermat, jumlah
ayat Al-Qurãn ternyata adalah 6236,
bukan 6666 atau 6234. Jadi ada selisih 430 ayat dari jumlah yang selama ini
diinformasikan secara turun-temurun!
Sungguh menarik karena ini jumlah yang sangat besar, juga mengingat jumlah
surat dalam Al-Qurãn
hanya 114.
Apakah ada keteledoran dalam penghitungan di masa lalu?
Rasanya
tidak mungkin, mengingat orang-orang terdahulu juga tentu bukanlah generasi
yang bodoh dalam berhitung. Tapi, jelas sekali bahwa informasi tentang jumlah ayat
yang 6666 itu adalah salah!
Tapi anehnya, setelah generasi demi generasi berlalu,
mengapa tidak ada yang mencoba untuk mengoreksinya, dan mengumumkannya melalui
lembaga yang dipercaya, sehingga umat Islam tidak
secara terus menerus meyakini sebuah informasi yang salah?
Kesalahan informasi jumlah
ayat saja mungkin tidak berimplikasi besar terhadap kehidupan umat Islam
secara keseluruhan. Tetapi bagaimana bila
pembiaran terhadap kesalahan terebut berkembang menjadi ketidakpedulian
terhadap kesalahan-kesalahan yang lain? Bagaimana jika informasi
tersebut diyakini sebagai suatu kebenaran? Ini akan berakibat pada terjadinya
kerusakan pandangan dalam masyarakat.
Disatu sisi, setidaknya bagi penulis, memang ada
untungnya juga dibalik kasus kesalahan
penghitungan ayat Al-Qurãn ini; karena pengalaman menemukan kasus
ini telah menggerakkan penulis untuk melakukan penelitian
lebih jauh tentang persoalan Al-Qurãn,
antara lain seperti di bawah ini.
Surat Al-Hijr /15: 9
Pembentukan Lajnah tersebut dilakukan dengan penetapan Menteri Agama No. 2 Tahun 1980. Dalam teorinya, anggota
lajnah diperbaharui setiap tahun.
terima kasih semoga informasi diatas bermanfaat bagi pembaca.
1 comment:
PROTECTIVE PROTECTION IN THE QUR'AN-I KERIM:
🌿 💥 🌿 💥 🌿 💥 #Allah ﷻ 🌿 💥 🌿 💥 🌿 💥
In the #Quran, the number of digits is twice the number of verses.
114 #surah 6236 #verses #ayat & 12472 digits; 2*12121*2 total
#MIRACLE. #Muslims آيَةٌ كُبْريَ . سبحان الله الحمد لله
https://www.facebook.com/emirul.muslimin/posts/1798567990454445
Post a Comment