Jumlah huruf hijaiyah: 28, 29, atau 30?
Pada masa penulis mengikuti pendidikan di TPA dahulu,dikatakan
bahwa jumlah huruf hijaiyah adalah 30. Namun, di lain pihak, ada juga guru yang mengatakan bahwa jumlahnya 29, dan ada pula yang mengatakan 28.
Tentunya di antara informasi-informasi
ini ada yang benar dan ada yang salah.Tidak mungkin benar
semua atau salah semua. Dan untuk
membuktikan mana informasi yang benar, tentu diperlukan penelitian. Berdasar pengalaman penulis
di waktu kecil, penulisan maupun pelafalan huruf hijaiyah dilakukan mulai dari alif,
bã’,
tã’ dan seterusnya, hingga lãm-alif, hamzah, dan akhirnya yã’.
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص
ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه لا ء ي
Benar, jumlahnya 30 huruf. Tapi,
mengapa ada yang mengatakan
29 huruf? Oohh mereka bilang tidak ada huruf yang namanya lam-alif, karena
itu hanya pengulangan dan penggabungan dari huruf lam dan alif. Jadi, dengan menghilangkan lam-alif,
maka benarlah bahwa jumlah huruf hijaiyah hanya 29.
Tapi, bagaimana dengan yang
mengatakan jumlahnya hanya 28 huruf? Oohh mereka mengatakan bahwa huruf alif dan hamzah pada dasarnya adalah identik
(sama). Jadi, lam-alif dan hamzah tidak perlu dihitung! Dengan demikian, benarlah jumlah huruf
hijaiyah hanya 28. Persoalan yang tertinggal
adalah: Mana yang benar di antara klaim-klaim di atas itu? Alat apa yang bisa
digunakan untuk membuktikan mana yang benar dan mana yang salah? Untunglah,
dalam konteks huruf hijaiyah ini kita mempunyai teori yang membaginya menjadi
dua kelompok, yaitu :
(1) kelompok huruf-huruf qamariyah (قمرية) dan
(2) kelompok huruf-huruf syamsiyah (شمسية).
Pengelompokan ini ternyata, dapat
dengan tegas menjawab soal jumlah huruf tersebut.
Huruf Qamariyah yaitu huruf yang apabila diawali dengan alif-lãm (ال) maka lãm-nya
dibaca jelas seperti pada kata al-qamar(u) (القمر),
dan
huruf syamsyiah yaitu huruf yang apabila diawali dengan alif-lãm (dinamakan
alif-lam ma’rifat) maka lãm-nya tidak dibaca, seperti pada kata asy-syams(u) (الشمس).
Untuk mudahnya, mari kita
periksa nama surat-suratAl-Qurãn, yang secara kebetulan (?) di dalamnya juga kita
temukan surat Al-Qamar (surat ke-54), dan surat As-Syams (surat ke-91).
Di bawah ini adalah urutan
huruf-huruf qamariyah dan syamsiyah, yang dihubungkan dengan nama surat-surat
dalam Al-Qurãn.
|
Qamariyah
|
|
Syamsiyah
|
1
|
ء – الأعلى
|
1
|
ت – التوبة
|
2
|
ب - البقرة
|
2
|
ث –الثمرات (bkn nama srt)
|
3
|
ج - الجمعة
|
3
|
د – الدخان
|
4
|
ح - الحجر
|
4
|
ذ – الذاريات
|
5
|
خ - ... الخرطوم (bkn nama srt)
|
5
|
ر – الرحمن
|
6
|
ع - العنكبوت
|
6
|
ز – الزمر
|
7
|
غ - الغاشية
|
7
|
س – السجدة
|
8
|
ف- الفاتحة
|
8
|
ش – الشمس
|
9
|
ق – القمر
|
9
|
ص – الصفات
|
10
|
ك – الكهف
|
10
|
ض – الضحى
|
11
|
م – المائدة
|
11
|
ط – الطور
|
12
|
ه – الهمزة
|
12
|
ظ – الظلمات) bkn nama
srt)
|
13
|
ي – اليقين (bkn nama surat)
|
13
|
ل – اللهب
|
14
|
Wau = alwaaqiah
|
14
|
ن – النور
|
Pada bagan diatas kita lihat bahwa huruf qamariyah
berjumlah 14, sedangkan huruf syamsiyah berjumlah 14.
Harap
diperhatikan bahwa dalam bagan di atas huruf hamzah diletakkan pada urutan
pertama, sesuai dengan urutannya dalam kamus. Sedangkan huruf alif tidak
dimasukkan ke dalam kelompok huruf qamariyah maupun syamsiyah, karena seperti
dikatakan para ahli bahasa, huruf alif tidak menerima harakat dan tidak bisa
diletakkan di awal kata. (... أمّا الألفُ فلا تُعَدُّ شمسيةًولا قمريةً لأنها لا تقبل
التحريك ولا تقع فى أول الكلمة).
Namun
melalui bagan ini, berdasar pengelompokan huruf menjadi huruf qamariyah dan
syamsiyah, kita mendapat kepastian bahwa jumlah huruf hijaiyah ada 28, bukan 29
atau 30.
Menimbang nama berdasar
pengelompokan huruf
Pengelompokan huruf menjadi
qamariyah dan syamsiyah menegaskan bahwa huruf lãm ada kalanya dibaca
secara jelas, ada kalanya harus lebur alias tidak dibaca. Dalam kajian-kajian
berbahasa Inggris, lãm yang dibaca jelas disebut assimilating
consonant, dan yang lebur disebut non-assimilating consonant.
Pengelompokan tersebut tentu
(seharusnya) berpengaruh ke dalam penyalinan (transliterasi) kata-kata Arab ke
dalam huruf Latin. Kata al-qamar(u) dan asy-syams(u), misalnya,
adalah salinan yang benar, berdasar cara pengucapan bahasa Arab yang fasih.
Tapi, entah sejak kapan, dalam hal ini di Indonesia agaknya berlaku dualisme
teori. Ada yang mengatakan bahwa transliterasi itu harus mempertimbangkan
pengelompokan huruf tersebut, ada pula yang mengatakan bahwa penyalinan huruf
harus dilakukan secara apa adanya. Huruf lãm, misalnya, harus disalin
sebagai “l”, walaupun dalam kata aslinya ia termasuk huruf syamsiyah, yang
harus lebur. Maka jangan heran bila kita menemukan sebuah masjid di Taman Mini
Indonesia dengan nama At-Tin, sedangkan pesantren di Indramayu bernama Al-Zaitun,
padahal kedua-duanya mengunakan huruf alif-lam ma’rifat.
Apa dampak dari hal itu?Tidak terlalu berbahaya
memang. Tapi jelas orang awam disesatkan oleh satu prinsip atau paradigma yang
salah! Tujuan transliterasi huruf Al-quran ke huruf Latin adalah untuk membantu
orang awam (yang tidak tahu bahasa dan huruf al-quran!) supaya tidak salah
membaca, dalam arti mereka harus dibantu supaya mengucapkan kata-kata Al-quran
sesuai dengan ucapan pembicara aslinya. Tapi, ketika kata az-zaitun (الزيتون) disalin
menjadi al-zaitun, malanglah nasib mereka, karena disesatkan oleh
orang-orang pintar yang salah memilih paradigma! Masih mending bila yang dibaca
hanya kata-kata biasa; tapi bagaimana bila prinsip itu juga diterapkan ketika
melatinkan ayat-ayat Al-Qurãn? Apakah mereka akan dijerumuskan untuk membaca surat At-Tin
dengan pelafalan: wal-tini, wal-zaituni, wa-thurisinin.... ?
Hamzah dan alif; benarkah
dua huruf ini sama?
Lalu apakah benar bahwa huruf alif dan hamzah merupakan huruf
dengan karakter yang sama? Kita akan buktikan pada surat Al-Baqarah ayat pertama, Alif Lãm Miim.
Huruf alif dalam ayat ini
tidak dapat digantikan dengan hamzah, dan merupakan Alif
asli. Alif asli merupakan huruf awal atau disebut sebagai huruf pertama, yang diajarkan oleh
Allah kepada manusia,
yang dapat kita lihat pada kata Allah.
Alif tersebut tidak dapat digantikan dengan hamzah dan juga tidak dapat
ditambahkan dengan huruf alif-lãm ma’rifat (ال).
Dalam
arti bahwa alif-lãm yang dipergunakan untuk mengubah suatu kata dari indefinitive menjadi definitive, naqirah menjadi ma’rifah.
Tetapi kata Allah tanpa ditambahkan alif-lãm sudah ma’rifat
seperti juga kata
akbar dan
ahad.
Sehingga alif
ini nantinya juga sering dipakai sebagai lambang Allah. Seperti halnya titik
awal yang ada pada sebuah garis,
tidak dapat ditanyakan dari mana awalnya. Atau sering juga disebut sebagai
titik aksioma. Sehingga alif adalah huruf permulaan yang akan melahirkan huruf bã’,
tã’, tsã’, dan seterusnya. Sehingga nantinya hamzanah merupakan alif turunan dari alif (bukan merupakan alif asli). Sebagai
buktinya bahwa rumah penulisan hamzah
dapat berganti alif,
wãwu atau yã’. Sedangkan alif asli tidak akan
berubah bentuk dimanapun dia berada. Apabila analisis ini yang digunakan,
maka huruf hijaiyah berjumlah 29 huruf.
semoga bermanfaat..
**wheeler M. Thackston, An Introduction to
Koranic and Classical Arabic, hal. 3, Ibex Publishers Bethesda, Maryland,
1994.
**Pihak yang menganggap bahwa huruf alif
dan hamzah adalah sama, mengatakan
bahwa alif terdiri dari dua macam, yaitu (1) alif layyinah (alif lembut), dan (2) alif yabisah (alif keras). Hamzah adalah alif yabisah. Alif layyinah adalah huruf yang tidak
menerima harakat (tanda baca) apa pun, sedangkan alif yabisah menerima semua harakat. (Lihat,
‘Abdus Salam Muhammad Harun, Qawaidul
Imla, hal. 11, Trigenda Karya, 1994).
21 comments:
Sangat menarik untuk mempelajari ilmu tahsin ini. Terima kasih min untuk postnya, sangat membantu saya dalam memahaminya. Semoga selalu menebar kebaikan di manapun kita berada...Aamiin
Siipp👍
Masya Allah Barakallah, alhamdulillah jazakallah
mantabb bermanfaat
Nggeh Seratan saee niku
Alhamdulillah.......mudah"an menjadi barokah untuk kita semua......Aamiinn
terimakasih sudah berbagi ilmu, semoga yang belum tahu dapat link ini biar ga salah terus.
https://www.jasinga.com
Alhamdulillah...
Matur Tanpiasih ...
Semoga Admin beserta keluarga dikaruniai kemuliaan dan keselamatan di dunia dan akhirat...
Aamiin ya rabbal aalamiin..
🙏🙏🙏🙏
Ini yg dinamakan cara yg jls & lebih mudah di pahami
Trmksh penjelasanya semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat bagi kita semua amin
Huruf hijaiyah itu 30 hufur gk mungkin bisa berkurang ataupun bertambah
Simpel nya gini
ا ب ت ث ج ح خ dari alif sampai ha ini menceritakan tentang proses awal penciptaan alam maupun mahluk
د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل sedangkan dari dal sampai lam ini menceritakan tentang segala sesuatu yg berpasangan ( perhatikan bentuk dari huruf tersebut yg membedakan hanya titik dan huruf amzah di dalam huruf kaf )
م ن و ه لا ء ي dari mim sampai ya ini menceritakan tentang akhir dari awal hari kebangkitan sampai ke tujuan ( surga atau neraka )
Itu juga alasannya manusia pertama yang di ciptakan diberikan nama ADAM.
Coba kita tarik lurus dari kepala setiap huruf hijaiyah ketika disusun seperti diatas yang bertulis ا د م ( ADAM atau ADAMA )
Luar biasa
Luar biasa
Salah
Terima kasih atas ulasanya,karna membaca ini saya paham,sebab di buku iqra ga 30 huruf.
Terima kasih atas ulasanya,karna membaca ini saya paham,sebab di buku iqra ga 30 huruf.
Terima kasih banyak atas ulasannya🙏👍👍
Bismillaah....jazaakallaah khair wabaarakallaahufiikum atas ilmunya ...mantab
Mantap
Ini komen yang luar biasa 👍👍
Post a Comment