McAfee Klaim Tembus Whatsapp
– Kemajuan informasi digital memang tak dapat dipungkiri lagi. Informasi digital
saat ini melibatkan banyak pihak walaupun tidak terlihat secara langsung. Sebagai contoh
saja, untuk mengirim email pihak yang terlibat saja sudah ada banyak.
Mulai dari ISP, server, penyedia jasa email, server penyedia jasa email,
dan lain-lain. Logikanya, semakin banyak pihak yang campur tangan dalam
penguasaan informasi digital akan semakin banyak pula risiko bocornya
informasi tersebut. Baik sengaja maupun tidak sengaja.
Berbicara tentang privasi, saat ini aplikasi yang membutuhkan perlindungan privasi tingkat tinggi adalah instant messenger. Secara konsep, aplikasi tersebut akan digunakan untuk berkomunikasi apapun juga. Apalagi dengan munculnya fitur-fitur tambahan macam berkirim gambar, voice note, atau send location, tentunya aplikasi instant messenger patut menjadi sasaran empuk oleh pemburu privasi yang tidak bertanggung jawab.
Memahami hal tersebut, Whatsapp selaku penyedia instant messenger(IM) kekinian membuat konsep end-to-end-encryption. Penerapan konsep ini ibaratnya memberikan password otomatis yang hanya dapat diakses oleh ponsel pintar yang dituju. Tentu saja, kehadiran fitur tersebut memberikan keamanan lantaran ISP, server, maupun pihak lain tak akan mampu membaca pesan yang dikirimkan via Whatsapp tersebut. Tentunya, hal ini juga berlaku kepada hacker yang biasanya suka melakukan tapping koneksi dalam melakukan pencurian data.
Walaupun pemikirannya begitu, namun nampaknya Whatsapp tak bisa senang dulu. Pasalnya, John McAfee dan tim di Kolorado telah mengumumkan bahwa secara teknis enkripsi tersebut tak ada gunanya. Hal yang menarik, masalahnya bukan pada proses enkripsi yang jelek ataupun keamanan Whatsapp yang tidak apik. Bisa dibilang kesalahan ini malah muncul dari platform Android yang digunakan oleh Whatsapp untuk berjalan.
Dilansir dari Okezone (17/5/2016), John McAfee memang telah menemukan lubang di robot ijo tersebut. Lubang tersebut mampu mengeksploitasi Whatsapp sebelum pesan tersebut dirender dalam bentuk enkripsi. Alhasil ketika sebuah pesan terenkripsi, semua sudah terlambat karena pencurian data sudah dilakukan sebelum itu.
Mengetahui hal tersebut, McAfee telah melaporkannya ke Google dan memintanya untuk menjelaskan lubang tersebut. Menariknya, pengambilan data tersebut tidak membutuhkan akses root. Hal ini berarti, secara sederhana semua orang memiliki potensi untuk melakukan pencurian data tersebut tanpa harus bersusah payah.
semoga menambah informasi buat pembaca..
Berbicara tentang privasi, saat ini aplikasi yang membutuhkan perlindungan privasi tingkat tinggi adalah instant messenger. Secara konsep, aplikasi tersebut akan digunakan untuk berkomunikasi apapun juga. Apalagi dengan munculnya fitur-fitur tambahan macam berkirim gambar, voice note, atau send location, tentunya aplikasi instant messenger patut menjadi sasaran empuk oleh pemburu privasi yang tidak bertanggung jawab.
Memahami hal tersebut, Whatsapp selaku penyedia instant messenger(IM) kekinian membuat konsep end-to-end-encryption. Penerapan konsep ini ibaratnya memberikan password otomatis yang hanya dapat diakses oleh ponsel pintar yang dituju. Tentu saja, kehadiran fitur tersebut memberikan keamanan lantaran ISP, server, maupun pihak lain tak akan mampu membaca pesan yang dikirimkan via Whatsapp tersebut. Tentunya, hal ini juga berlaku kepada hacker yang biasanya suka melakukan tapping koneksi dalam melakukan pencurian data.
Walaupun pemikirannya begitu, namun nampaknya Whatsapp tak bisa senang dulu. Pasalnya, John McAfee dan tim di Kolorado telah mengumumkan bahwa secara teknis enkripsi tersebut tak ada gunanya. Hal yang menarik, masalahnya bukan pada proses enkripsi yang jelek ataupun keamanan Whatsapp yang tidak apik. Bisa dibilang kesalahan ini malah muncul dari platform Android yang digunakan oleh Whatsapp untuk berjalan.
Dilansir dari Okezone (17/5/2016), John McAfee memang telah menemukan lubang di robot ijo tersebut. Lubang tersebut mampu mengeksploitasi Whatsapp sebelum pesan tersebut dirender dalam bentuk enkripsi. Alhasil ketika sebuah pesan terenkripsi, semua sudah terlambat karena pencurian data sudah dilakukan sebelum itu.
Mengetahui hal tersebut, McAfee telah melaporkannya ke Google dan memintanya untuk menjelaskan lubang tersebut. Menariknya, pengambilan data tersebut tidak membutuhkan akses root. Hal ini berarti, secara sederhana semua orang memiliki potensi untuk melakukan pencurian data tersebut tanpa harus bersusah payah.
semoga menambah informasi buat pembaca..
2 comments:
titanium tubing - Stainless steel - Titanium-Arts
The Teton Teton Teton Teton Teton Teton weighs titanium trim reviews 80g. · titanium rings for men The Teton Teton Teton Teton T is a titanium-art stainless steel bar made titanium alloy nier with titanium wallet copper, titanium white fennec iron, zinc, $37.00 · In stock
news wholesale sex toys,wholesale sex dolls,realistic sex dolls,love dolls,realistic dildo,japanese sex dolls,sex dolls,dildo,male masturbator Home Page
Post a Comment